Tampilkan postingan dengan label " ayay ". Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label " ayay ". Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Agustus 2011

I QUIT !

yap. good morning para blogger diseluruh indonesia haha. hmm mau cerita tentang " dia" lagi . malam tadi, hmm malam menjelang subuh deng. gue memutuskan buat menyerah.

8 bulan semenjak bulan desember. gue masih berada dalam kondisi yang sama. pahit tapi gue mencoba bertahan. dari berantem di bulan ke 16 pacaran, dia mutusin gue dengan dasar kata LDR, deket lagi, gue ninggalin orang yg deket sama gue buat dia, bulan april pas anniversary dia ngasih video yang so sweet, dia bilang dia ga akan pacaran dulu sama orang lain ,pas kartinian masih moto - moto gue. tiba - tiba bulan mei jadian sama orang sebut saja "bunga". bahkan si " bunga cewe " bilang " ga ko ga jadian temenan aja " Subhanallah enak ga jilat ludah elo sendiri ?

ada seseorang yang bilang sama gue " ndin, waktu si "dia" mau ngasih surat sama si "bunga" sebenarnya dia masih bimbang. tau tuh dia itu plin -plan " 
terus seenaknya dia bilang yang kemarin mau bahagiain aku doang. HELLO yah elo pikir gue mau mati apa musti dibahagiain. ga perlu banyak yang gue ceritain. Mungkin gue yang anggap semuanya berlebihan. padahal buat dia itu cuma hal - hal sampah doang. ga ada artinya. kata dia "ga mungkin lupa krn udah lama lah, you're the best lah. bla bla bla '' ternyata bullshit semua. Щ(ºДºщ)​ Щ(ºДºщ)​ 

 jujur gue ga lost contact,  gue tau dia gimana aja. dan dia tau gue gimana aja. KARNA GUE UDAH TERLALU MENGENAL DIA. dia pun sama. udah tau gue semuanya. susah lah ngejauh dari orang yang pernah lama sama elo, yang udah tau elo semuanya, bahkan bonyok tiap hari bahasannya sama mulu gimana gue ga galau.(´._.`) ‎​(´._.`) ‎​(´._.`) ‎​(´._.`) ‎​(´._.`) ‎​(´._.`) ‎​(´._.`) ‎​

tapi makin kesini gue makin ga ngerti. gue ngerasa ga kenal dia lagi. makin burem. gue malah makin sering sedih dengan sikap dia yang sama sekali ga jelas. gue sayang dia. sayang banget. tapi gue ga dihargai sama sekali . atas apa yang gue udah lakukan buat dia :')

" KAMU TIDAK AKAN MEREMEHKAN LUKA SESEORANG JIKA KAMU TAHU SEPERTI APA RASANYA BERTAHAN "


akhirnya subuh tadi gue memutuskan buat BERHENTI.
kata ka pewe : " buat apa bertahan di suatu tempat yang udah tidak mengenakkan buat kamu. mending 
                      kamu cari tempat lain yg bisa bikin kamu bahagia " 

kata ona : " jangan buang airmatamu untuk orang yang tidak pernah mikirin perasaan kamu, hidup kamu 
               terlalu berharga buat orang kaya dia " 
sahabat - sahabat gue juga nyuarain suara yang sama. gue mending berhenti daripada gue maju terus tapi buat jatoh ke lubang yang sama. apalagi setelah baca sms dia tadi malam . badan langsung gemeteran langsung netes air mata gue hmmm.

ini sulit , gue sayang dia. tapi dia ga pernah beri kejelasan buat gue. gue selalu memperjuangkan dia sekuat tenaga gue, tapi dia gak pernah mau memperjuangkan gue. gue selalu menghargai hal - hal kecil yang dia kasih dari pertama pacaran dulu  ampe sekarang. sedangkan dia ga mau menghargai apa yang gue kasih buat dia. Cinta terkadang tidak butuh balasan kan ? 
dan untuk itu, akhirnya gue  MENYERAH .


MOVE ON itu emang enak disebut tapi ngelakuinnya susah. 
seandainya kata MAAF bisa nyembuhin LUKA gue, udah gue lakukan itu sekarang. bahkan sampai detik ini gue belum mendengar kata itu dari mulut mereka yang udah menipu gue. MENIPU ? ya aku merasa seperti itu. TERTIPU.

gue ucapin selamat deh buat elo berdua yah. "dia" bener , ga ada yang bisa menjamin kami akan baik - baik aja kalo balikan lagi. lagipula kami kan beda pulau. kan enak tuh pacarnya yang sekarang satu DARATAN. setidaknya naik motor aja nyampe.

gue cuma butuh waktu buat mengikhlaskan, gue ga benci suer. tapi waktu gue buat ikhlas bukan sekarang. gue udah terlanjur kecewa . ya kecewa sama keadaan yang membohongi gue. kaya yang gue bilang sama izma " gue kehilangan kepercayaan akut " dan mereka berdua pelakunya .

gue yakin kok, gue bakal baik - baik aja. SEMUA CUMA BUTUH WAKTU . ntar gue juga sibuk sama kuliah gue sendiri. dan gue berdoa semoga gue bisa cepat meng"IKHLAS" kan semuanya. gue dapat hidup yang lebih baik dan gue sendiri jadi lebih baik buat orang - orang yang gue sayang dan menyayangi gue  dengan tulus 


And the awards for the best LIAR goes to you for making me believe that you could be faithful to me !
Kadang seseorang memilih untuk sendiri karena dia tahu apa rasanya memberikan segalanya tapi berakhir dengan kehilangan dirinya .
Karena luka hati terutama ketika tidak dijahit, bisa jadi tidak akan pernah kering.

 I have a plan to FORGIVE and FORGET. To FORGIVE myself for being an idiot by loving you too much and to FORGET YOU.


┒('o'┒) ELO   (┌','┐) GUE   =   ┒(⌣˛⌣)┎ END

Selasa, 02 Agustus 2011

JIWA - JIWA PATAH

detik yang kuratapi, menjepit segala ruang yang kusinggahi. beribu catatan tentang cinta dan penantian yang kualamatkan pada satu nama, telah sampai pada titik penghabisan. tak ada lagi celah untuk pengecualian.
kubiarkan kecewaku mengendap pada emosi yang membara. Membunuh rindu untuk bangkit lagi.

yang kulihat sekarang hanya  bayangan kesepian yang mencekik. mengulum warasku, tak bersisa. yang kudapati hanya jejak kenangan yang menyakitkan. kemana akan kubawa luka ini ? berlindung tak ada payung yang membentang. menangis tak ada sandaran. Aku sekarang hanya memungut serpihan cinta yang mulai menghilang ditelan waktu.

aku masih saja mengasah mimpi menjadi nyata. mendulang ilusi dengan sia - sia. mendesahkan harapan yang tiada sisa tanpa selera. Dan aku tak tahu dimana kini aku berada.

mungkinkah ada secuil kebahagiaan ketika kehampaan setia kucacah di ujung luka yang belum mengering.. hampa yang mengendus nelangsa selalu berakhir dalam genangan kecewa yang memuja sia - sia. mengais pilunya hati tanpa tahu kemana mesti mencari obatnya.

seperti menikam diri sendiri tanpa sakit menjerit. kaupagutkan hatimu pada orang lain ketika kata setia kujaga di atas pengharapan satu  satunya. tiada ingin kuakhirkan cintaku. tapi kini segalanya telah cukup untuk orang pengecut sepertimu. aku yang memulakan, aku juga yang harus meniadakan. dari tiada menjadi ada, dari ada menjadi ada. meski jerit sakitku tak berbuah tangis. jiwaku merapal duka yang meraja di atas bahagiamu. selamat tinggal.

Sabtu, 30 Juli 2011

come back come back :D

haaaaaaai universe eaa haha . lamanya ga ngeblog ih. tanya kemana ?
lagi sibuk banget . sibuk tidur maksudnya hahaha
sibuk daftar ulang, sibuk ngurus kuliah, sibuk jaga andri, sibuk mikirin diaa :D

selasa kemarin nginep dirumahnya si kembar. hmm si kembar bentar lagi berangkat . siapa yang nanti menuntun kami ke jalan yang lurus T.T
disana foto  foto gila, sampe bikin video gila juga. tapi video tidak bisa dipublikasikan karena kami takut terkenal :)

habis pulang dari rumah kembar rasanya capee banget. makanya malas ngenet atau apa.
tentang dia ?
aku gatau lagi. ga ada komunikasi semenjak beberapa hari yang lalu. pasti cewenya ngomel - ngomel.
gatau kenapa makin hari makin bajingan itu orang. bajingan dalam arti yang lebih baik sedikit.

 kayanya di muka bumi ini banyak mata - matanya cewe itu. ga di BBM , twitter, facebook, blog semuanyaaaaaaaaa. ckckck.

ga puas uda dapet orangnya ?  ngapain mata - matain gue . what the hell !

kalau nanti kamu terluka dan menangis aku orang pertama yang akan menertawakanmu.
kalau kamu terjatuh aku orang pertama yang akan menangkapmu lalu kujatuhkan lebih sakit lagi .

dan  buat kamu cewe yang baik hatinya, mudahan kamu tidak akan merasakan bagimana sakitnya ditipu. bulan april sama aku, bulan mei sama kamu. hmm cuma batu lompatan :')

aku ga dendam, tapi aku belum bisa memaafkan luka yang kalian  kasih :') ini cuma masalah waktu. dan aku belum ingin sekrang
so sorry .







Jumat, 15 Juli 2011

bla bla bla

aku rindu kau slalu berusaha menutup kepalaku dengan tangan lembutmu. di saat mentari tepat berada di atas kita. di saat rinai hujan jatuh pada pelupuk bumi. selalu kau lakukan itu.
kau bilang “kamu jangan sakit sayang”


aku rindu kamu slalu memintaku mensyukuri apa yang di berikan tuhan hari ini. jika aku lupa.. kedua alismu bertemu..
dan menarik bajuku. dan berteriak.. “jangan sombong ya sayang”
selalu begitu..


ya Allah mengapa kau ambil dia dariku ?
mengapa? apa aku kurang baik?
siapa yang akan menutupi kepalaku saat mentari tepat di atasku ? atau di saat hujan jatuh di atas peluhku.
siapa yang akan memarahiku jika aku lupa ? siapa yang mengingatkan untuk mensyukuri semua pemberian darimu ?
siapa?


rindu melilit meracuni tiap jengkal relung jiwa
Mengoyak  bukan hanya hati, tapi juga nurani.

Dan mestikah aku kuat terus dan terus kuat. Sementara jelas dihatimu aku telah kalah telak.


Janji biarlah janjimu
Aku akan terus menggengamnya meski panas dan kosong.
Tolonglah.berikan aku sebuah tanda engkau ada dimana, Setidaknya aku tahu engkau sedang tersenyum menggenggam bahagia.
Tolong kabari aku sepahit apapun beritamu di telingaku . Rasa sayangku takkan pernah terganti oleh semua sedu sedan itu


Cemburu ku akui cemburu. Bukan oleh apa yang telah kau serahkan. Tapi oleh apa yang kau siratkan. Aku tak berarti lagi di hatimu, di hidupmu.


There’s only so many songs.
That I can sing to pass the time.
And I’m running out of things to do.
To get you off my mind.

All I have is this picture in a frame.
That I hold close to see your face every day.With you is where I’d rather be.
But we’re stuck where we are.

And it’s so hard,you’re so far
This long distance is killing me
I wish that you were here with me
Now the minutes feel like hours.
And the hours feel like days.
While I’m away.
You know right now I can’t be home.

hey I Miss you :')

Minggu, 10 Juli 2011

curcol gue malam ini

nite all. lama gue gak nulis blog.
gue sibuk, ceileeeeh.
apa ya ?
malam ini gue cuma lagi kangen luar biasaa sama orang itu.
sumpah ya,
rasanya nyesek banget. disaat kamu merindukan seseorang, tapi kamu ga bisa melakukan apa - apa :')
bahkan buat bilang " aku kangen " aja itu seperti haram hukumnya .
karena buat apa gue merindukan orang yang udah merindukan orang lain ?

tapi sampe detik ini rasa gue ga berubah . ya tetap seperti kemarin dan kemarinnya. mungkin dia mikir kalo gue udah move on. ya bagus deh kalo berpikir gitu, tapi buruknya dia salah besar hahaha
gue cuma nyoba nambal - nambal hati gue yang bolong, 
tapi yang namanya tukang tambal. kalo ga canggih tetep aja tambalannya lepas lagi.

sampe kapan ya gue gini ? tapi gue udah mendingan kok. hmm mencoba mendingan.
apa lagi yang harus gue harapkan ? ga ada,

live must go on kan ? mungkin sekarang gue masih anggap dia jahat. tapi suatu hari nanti siapa tau gue bakalan ngucapin terimakasih ama dia.
semoga :)

Rabu, 29 Juni 2011

I wanna share :')

Pernah tidak, saat kau baru bertemu seseorang tapi kau merasa sudah lama mengenalnya ? Seolah-olah sebelum kehidupan ini ada kehidupan terdahulu, dan kau sudah mengenalnya sejak saat itu.
Pernah tidak, saat melihat jauh ke dalam mata seseorang, kau melihat harapan? Seolah kau melihat dia ada di masa depanmu, dengan kulit penuh keriput dan kepala dipenuhi uban. Kau melihat dia bermain dengan anak-anakmu, menjadi orang pertama yang kau lihat saat kau membuka matamu di pagi hari, dan menjadi orang terakhir yang kau lihat sebelum kau menutup mata di malam hari.

Saya tidak berlebihan. Setidaknya itulah yang saya rasakan terhadap dia saat itu. Atau mungkin, sampai sekarang. Walaupun sekarang keadaannya sedikit berbeda. Kalau dulu setiap kali merasakan itu, saya seolah berada di tengah kabut merah jambu yang hangat. Dipenuhi cinta dan asa. Kalau sekarang, setiap kali merasakan itu dada saya rasanya sakit.
Lucu memang, saat kau masih bersama seseorang dan kau sedang memikirkannya, ada kekuatan bernama harapan yang membuat jantungmu bergetar . Lalu dalam sekejap hidup berubah dan kau sudah tidak bersama mereka lagi. Dan saat kau sedang memikirkannya, kekuatan yang sama, harapan yang sama, membuatmu sesak nafas. Jantungmu sakit seperti diremas.


Harapan yang sama, orang yang sama, cinta yang sama.
Sensasi yang jauh berbeda.



Jatuh cinta membuat impian dan harapanmu akan masa depan berubah. Sedikit banyak, pasti berubah.
Sebelum bertemu dia rasa-rasanya hati dan hidup saya baik-baik saja. Impian yang standar, penuh ambisi khas perempuan muda. Ingin ini-itu, ingin pendidikan setinggi mungkin. Saya ada di zona nyaman. Nyaman dengan kesendirian saya.
Nyaman dengan kondisi hati yang kosong dan tidak dihuni siapa-siapa.


Lalu dia datang entah dari mana. Kalau hidup adalah rumah, mungkin ada satu atau dua jendela yang lupa saya kunci, dan dia masuk dari situ.
Kau tahu, ada orang yang masuk dalam hidupmu dengan cara yang sangat sederhana, tapi meninggalkan kesan dan jejak yang bertahan lama.


Sebodoh itu.
Dan sejak saat itu hati saya bukan hanya milik saya lagi. Dalam tiap nafas, tiap puisi, dan tiap doa, terselip rindu untuk dia.
Lalu semua harus berakhir di suatu malam di bulan Desember . Saya yakin, keputusan untuk berpisah tidak pernah mudah bagi kedua pihak yang pernah saling berbagi kasih sayang. Walau saya bukan dia dan tak tahu persis apa yang dia rasakan malam itu, saya tahu sedikit banyak dia juga merasa kehilangan dan terpukul.
Apapun penyebab berakhirnya hubungan saya dengan dia, sekarang sudah tidak begitu penting lagi. Yang terpenting adalah, saya telah kehilangan dia dan waktu tidak bisa diputar.

Tidak lama setelah hubungan saya dan dia berakhir, , saya mendapat kabar dari keluarga bahwa nenek saya sedang sakit keras. Bayangkan saja, di saat-saat paling rapuh dalam hidup saya, di mana semua lagu cinta terdengar menyedihkan dan bunyi hujan seolah menjadi mantera pemanggil airmata, saya harus menerima kabar semacam ini.
Saya masih ingat betul malam itu. Saya sampai di Rumah Sakit dengan muka lusuh, untuk kemudian melihat nenek yang tertidur di atas ranjang tanpa bergerak. Tanpa membuka mata. Tanpa bicara apa-apa. Ruang tempat beliau dirawat penuh dengan anggota keluarga yang tak kalah lusuhnya dengan saya. Wajah mereka letih, mata mereka sembab. Keletihan emosional.
Tangis sayapun pecah. Sosok nenek yang sedari kecil saya kenal baik malam itu terlihat begitu berbeda. Dengan tubuh yang ditempeli tabung oksigen, infus, dan kantong penampung air seni, beliau tampak begitu lemah. Saya benar-benar tidak kuat. Saya mencoba berbicara pada beliau.
Dengan sisa kekuatan, saya terus mencoba. Tapi tidak ada jawaban. Tidak ada reaksi.
Saya duduk di sebelah kiri beliau. sambil sesekali mengusap pelan kepalanya. Bayangan tentang masa kecil saya bersama beliau seketika muncul di depan mata.

Waktu itu tengah malam. Letih dan mengantuk, saya diajak Ibu pulang sebentar ke rumah. Niatnya hanya untuk mandi dan meletakkan kepala sebentar. Memang cuma sebentar. Sekitar pukul 05 pagi, saya dibangunkan Ibu, mengabarkan bahwa nenek sudah pergi. Saya hanya diam. Antara percaya tidak percaya dengan apa yang saya dengar.

Ada penyesalan yang begitu luar biasa berkecamuk dalam diri saya. Saya tidak melihatnenek saat beliau menghembuskan nafasnya untuk terakhir kali. Saya hanya sebentar bersamanya. Hanya hitungan jam.


Kehilangan dua orang yang paling saya sayangi secara berurutan bukanlah hal yang mudah. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Keduanya memang pergi dengan cara yang berbeda, tapi esensinya sama, saya kehilangan keduanya. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk meremukkan hati saya.

Jika ada kalimat yang tepat menggambarkan perasaan saya, rasanya seperti sejumlah besar cinta ditarik dari dalam diri saya. Disedot habis. Saya kering.

Sejak dulu sudah ada lubang pada hati saya, yang alasannya tidak akan saya ceritakan di sini. Tapi setelah dua kejadian berturut-turut ini, lubang itu bertambah besar. Saya kosong. Nyaris tidak ada yang tersisa.

Lubang ini tidak memiliki efek apapun selain kehancuran yang melemahkan.


Saya menjadi egois.
Sangat egois.
Saya merasa Tuhan hanya milik saya dan sudah seharusnya doa-doa saya segera dijawabNya.
Saya merasa kurang.
Kurang dimengerti, kurang dihargai, kurang beruntung, kurang diperhatikan. Serba kurang.
Saya lupa bahwa saya bukan satu-satunya manusia yang butuh merasakan cinta dalam hidup saya. Saya merasa kurang dicintai orang laini, tanpa pernah ingat bahwa mungkin saya juga kurang mencintai mereka.
Saya merasa masalah yang saya hadapi lebih besar dari masalah orang lain. Saya lupa bahwa setiap orang punya cerita, dan saya bukan satu-satunya orang yang punya masalah.

Bahkan dalam kekurangan saya, saya egois.

Saya akhir-akhir ini sedang rajin berkaca. Mencoba melihat ke dalam tentang diri saya sendiri. Mencoba mencari “karena” atas setiap “kenapa” dalam hidup saya.
Saya begitu sering meragukan apakah seseorang sungguh-sungguh menyayangi saya atau hanya berpura-pura.
Dan begitu saya temukan alasannya, hati saya hancur. Saya tertampar. Keinginan yang begitu besar untuk dicintai malah membuat diri saya menjadi tidak layak bagi orang lain untuk dicintai.
Keinginan yang begitu egois untuk disayangi malah membuat diri saya lupa untuk menyayangi diri saya sendiri.

Baik almarhum nenek , maupun dia, atau siapapun adalah orang yang dipinjamkan Tuhan dalam hidup saya. Dan selayaknya sesuatu yang dipinjamkan, mereka bukan kepunyaan saya. Mereka kepunyaan Tuhan.
Tapi saya lupa.

Rasa cinta saya yang begitu besar pada keduanya membuat saya merasa bahwa mereka milik saya. Sehingga begitu saya kehilangan mereka, saya kehilangan diri saya sendiri.
Saya kemudian menjadi insecure.
Saya lupa, bahwa tidak akan ada seorangpun yang akan memenuhi lubang dalam hati saya, kalau bukan saya sendiri.

Hey You :)

Hai, Sepertinya mulai saat ini akan ada hal - hal  lain yang kutulis untukmu. Entahlah.
Mungkin karena dadaku terlalu sesak, dipenuhi segala rasa yang berkecamuk tentangmu.
Benci.
Kasih.
Rindu.
Mungkin kutulis semuanya dalam bentuk tulisan karena ingin semua rasa itu terurai satu demi satu. Hingga suatu hari semua kosong.

Segala tentangmu.

Iya, benar, ada secarik benci di sini.
Dan jangan harap aku memanis-maniskan isi tulisan ini untukmu. Akan kutulis apa adanya.


Entahlah.
Aneh memang.
Kenapa aku bisa jatuh cinta padamu? Tak pernah bisa kutemukan alasan yang tepat untuk ini.
Mungkin waktu itu aku sedang kesepian…
Ah, tapi tidak juga. Sebelum mengenalmu,dan aku biasa-biasa saja. Bisa kubilang aku bahagia.

Mungkin waktu itu aku nggak laku?
Tentu saja bukan ini alasannya.
Waktu kau mendekatiku, ada beberapa laki-laki lain yang juga sedang mendekatiku.
Tidak bermaksud sombong ya, tapi jelek-jelek gini, aku ini cantik juga. #LOH ?

Tapi kenapa kemudian hatiku memilihmu? Nah kalau soal itu jangan tanya aku. Demi Langit aku juga tidak tahu.
Kata orang perasaan memang tidak bisa ditilik dengan logika. Dan jatuh cinta bisa dengan sangat tiba-tiba. Tanpa kita sadari. Ya semacam terhipnotislah, begitu.



Dan, ya, saat itu aku tergila-gila aroma parfummu. Aku masih ingat aromanya.
Terakhir kita bertemu, parfummu melekat erat di kulitku. Dari leher hingga telapak tangan. Berjam-jam. Lalu luntur karena aku mandi.
Tapi ajaibnya, memorimu melekat kuat di otakku.


Dear you , kenapa? Kenapa?
Kenapa kau lakukan semua yang kau lakukan itu?
Pasti tak bisa kau jawab, kan?
Atau memang tak mau kau jawab. Ya sudahlah, anggaplah aku yang sedang sial, atau mungkin sedang tidak layak bahagia. Entahlah. Lupakan. Aku tak mau lagi mencari siapa yang salah dan siapa yang benar.


bagaimana kabarmu di sana?
Sudah berapa lama kita tidak bertemu.

Kau masih sering makan di luar? Apa enaknya? Sudah tidak sehat, mahal pula.
Jika kau ijinkan, aku mau memasakkan makanan untukmu sampai nanti kita tua dan gigi-gigi kita tak kuat mengunyah lagi. Tapi kemudian aku tersadar aku sudah tidak boleh merasa seperti itu lagi. Karena kita sekarang teman, kan? Hanya teman. Seperti yang kau bilang.


 selama kita tidak bertemu, pernah tidak kau benar-benar merindukanku?
Ah, apaan sih aku ini. Harusnya nggak boleh nanya itu lagi ya? Hahaha BODOH.



Aku rasa aku akan bahagia jika kau suatu saat bisa bertemu wanita yang bisa membuatmu benar-benar jatuh cinta dan bertekuk lutut. Satu hal yang telah gagal kulakukan. Lalu dia akan mencintaimu lebih dari aku. Lalu kau tak akan kesepian lagi dan ada yang mengurusmu di sana. Lalu dia akan jadi ibu dari anak-anakmu. Sungguh, aku ingin kau bahagia. Mungkin aku akan sedikit sakit sekarang, tapi tak apa. Toh pada akhirnya aku akan baik-baik saja. :')


Ah, maaf kalau aku terlalu bawel. Harusnya tidak boleh sok menasehatimu, ya? Kan aku cuma anak kecil yang tidak tahu apa-apa, seperti yang selalu kau bilang.
Maaf. Kalau begitu lain kali carilah wanita yang sudah dewasa yang layak untuk menjadi teman berbagi pikiran denganmu.


Aku tahuterkadang kau sedang ada masalah pelik. Mungkin karena itu juga dulu kita selalu bertengkar. Aku mungkin hanya bisa menambah beban pikiran. Terlalu banyak menuntut. Seperti yang selalu kau bilang.
Maaf jika aku belum layak untuk jadi prioritas bagimu. Aku tahu kau bilang aku penting, mungkin keegoisanku yang menyebabkan aku tidak pernah merasa begitu.
mungkin wanita itu yang bisa membuatmu tenang.

Entahlah, mungkin aku berlebihan, tapi terlepas dari semua yang dikatakan orang-orang tentangmu, bagaimanapun di hati kecilku aku tidak bisa tidak peduli padamu.
Entahlah, tapi di matamu aku melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain. Akibatnya, sedikit banyak hatiku percaya padamu. Ah, mungkin cuma perasaanku. Namanya cinta, mana bisa aku berpikir dengan logika. Ah sudahlah, lupakan.


Sekali lagi, jaga dirimu baik-baik.
Terimakasih, telah pernah masuk dalam kehidupanku. Aku tidak akan menyesali setiap detik yang kulewati denganmu. Menurutku kau adalah pelajaran yang diberikan Tuhan sebagai bukti bahwa Dia sayang sekali padaku.

Sudahlah, itu saja.
Mataku bisa bengkak karena tangis kalau tulisan ini kuteruskan.

All the best,
Me.
:)

Minggu, 24 April 2011

Semesta Tidak Mengizinkan

aku mau copot mata
mau cabut hati
mau lepas otak ini dari dalam kepala yang udah penuh

malu sama kebegoan diri sendiri
aku itu gak tau diri
gak inget lagi nginjek bumi

harusnya nyadar, kita itu emang minyak sama air , yg gimana aja gak akan pernah bisa nyatu

'' mudahan cepat melupakan, hmm bukan melupakan tapi mendapatkan yang terbaik ''

ya karna kamu sudah mendapat yang terbaik , sedangkan aku masih berharap mendapatkan yang menurut aku paling baik

tapi, Tuhan mungkin juga tidak mengizinkan.
aku risih karena sepasang mata itu terus mengawasiku, saya tau anda cantik nona, hmm mungkin perasaanku aja

terkadang aku mau sedikit saja diperjuangkan setidaknya anggap aku sebagai manusia, secuil aja.
tapi kemarin untuk yang terakhir kalinya sebelum pisah pun GAGAL.

begadang ampe subuh, buat nyatuin tulisan tulisan dari dua tahun lalu, nyari kado yang mau dikasih pas ulangtahunnya kemarin, maksudnya mau dikasih pas mau masuk kuliah ,
eh terus aku usil usil buka blog dia ternyata apa. so sweet sekali postingannya dan perban luka di hatiku lepas lagi
Lalu, aku bisa apa ? pedih

mungkin dunia tidak ingin aku mempunyai kenangan apa apa lagi tentangnya . mungkin Tuhan ingin menyuruhku berhenti menoreh luka di tempat yang sama
mungkin :')